Kunjungan dan studi tiru ini merupakan rangkaian agenda DPD APDESI Kabupaten Minahasa bertempat di Balai Desa Batununggul, Rabu (27/7/2022). Kegiatan ini diisi dengan kunjungan ke sejumlah objek wisata yang ada di Nusa Penida. Ketua  DPD APDESI Kabupaten Minahasa, Ir. John Sumathi, M.T sekaligus memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya disampaikan pelaksanaan kegiatan studi tiru ini akan meningkatkan posisi Nusa Penida umumnya  sebagai destinasi pariwisata budaya dan alam. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menginspirasi ...

Kedatangan Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Udayana yang ditempatkan di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung disambut hangat oleh perangkat desa Batununggul. Sebelum memulai kegiatan KKN, terlebih dulu tim KKN, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) beserta sejumlah perangkat desa melaksanakan pembukaan kegiatan KKN di balai Desa Batununggul, Senin (18/07). Kegiatan pembukaan KKN ini dimulai pukul 10.00 pagi hingga jam 11.30 siang. Adapun perangkat desa yang turut hadir sebagai undangan, antara lain, kepala desa, ...

Pada Hari ini (Kamis, 30 Juni 2022) Pemerintah Desa Batununggul mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau yang biasa dikenal dengan sebutan Musrenbang. Musrenbang Desa adalah forum rembug warga desa yang dilakukan untuk membicarakan masalah dan potensi desa agar teridentifikasi dengan baik untuk memberikan arah yang jelas atas tindakan yang layak menurut skala prioritas dan dilaksanakan dalam mengatasi masalah atau memaksimalkan potensi yang dimiliki sebagai dasar program kerja pemerintah desa melaksanakan penganggaran dan kegiatan ...

Sabtu (9/4/2022) bertepatan dengan rahina Tumpek Landep,  Perbekel, Perangkat Desa Batununggul bersama dengan beberapa undangan terkait melakukan pemelaspas TPST Karang Suung di Desa Batununggul sekaligus pemasangan mesin pencacah sampah organik. Mesin pencacah sampah organik ini merupakan alat yang membantu proses pembuatan pupuk organik atau kompos. Untuk mempercepat pengolahan sampah organik menjadi kompos atau pupuk organik sangat perlu sampah-sampah organik tersebut dicacah terlebih dahulu. Di Desa Batununggul mesin pencacah ini akan ...

Batununggul- Tahun 2022 ini, melalui Perpres 104 Tahun 2021 bahwa 20% Dana Desa digunakan untuk program ketahanan pangan dan hewani. Di Desa Batununggul, program ini direalisasikan dengan Penguatan Ketahanan Pangan melalui budidaya tanaman pisang Cavendish mengingat keadaan geografis Desa Batununggul yang terletak di pesisir dan keadaan tanahnya yang kering.  Program kegiatan penguatan ketahanan pangan di Desa Batununggul ini diawali dengan penentuan lahan yang akan dijadikan objek pertanian dengan sistem bagi hasil, setelah diperoleh lahan ...

Batununggul (23/01/2022) Kepedulian terhadap lingkungan harus ditanamkan kepada anak-anak sedini mungkin, sebab lingkungan yang ada saat ini, kelak akan diturunkan kepada mereka sendiri. Oleh karenanya, penting melakukan edukasi lingkungan kepada anak-anak sejak dini. Semata agar mereka bisa tumbuh menjadi seseorang yang memiliki perilaku menjaga lingkungan, contohnya tidak membuang sampah sembarang. Karena seperti kita ketahui sampah merupakan beban pada lingkungan maupun alam kita. Menyadari hal itu, Pemerintah Desa Batununggul ...

Bertempat di Balai Desa Batununggul (22/10/2021), Pemerintah Desa Batununggul mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Tahun Anggaran 2022 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa) Tahun 2022 dan daftar Usulan Rencana Kerja Pemerintah Desa (DU-RKP-Desa) Tahun 2023 dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan dalam implementasi Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJM-Desa). Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa ini merupakan rangkaian acara ...

Munculnya nama Desa Batununggul berawal dari cerita Brahmana Buncing (dimana buncing memiliki makna kelahiran kembar laki dan perempuan ) yang berasal dari Griya Anyar Pejeng, Gianyar, Bali.  Pada masa itu, dengan kekuatan gaib yang dimilikinya, beliau mengadakan Dharmayatra ke Nusa Gurun yang kemudian disebut dengan nama Nusa Penida. Ketika sampai di semenanjung Nusa Gurun, Brahmana Buncing melakukan semedi memohon petunjuk kepada Ida Sang Hyang Widhi dan kemudian  Brahmana Buncing  menancapkan tongkat wasiat yang terbuat dari kayu ...